Thursday, February 22, 2018

Gus Ipul Ajak Para Kiai Jadi Penasehat untuk Pembangunan Madura

 | Editor : Tomi adi sanjaya

Dipublikasikan oleh : Tomi adi sanjaya

Gus Ipul saat menyambangi Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Arrahmaniyah, Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (19/2) (Dida Tenola/SRESEH PUNYA CERITA)

Calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf sowan ke sejumlah pondok pesantren di Madura, Senin (19/2). Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu kembali menegaskan komitmennya untuk memajukan Pulau Garam.
Pondok pesantren pertama yang didatangi Gus Ipul adalah Miftahul Ulum Al Islami, Kecamatan Modung, Bangkalan, Madura. Gus Ipul dijamu di kediaman KH M. Ilyas. Di sana, pria asal Pasuruan tersebut membahas tentang pencapaian-pencapaian yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai wakil gubernur dua periode.
Gus Ipul Ajak Para Kiai Jadi Penasehat untuk Pembangunan Madura (dida tenola/jawapos.com)
Mantan Ketua Umum GP Ansor tersebut memotivasi para ibu-ibu untuk terus peduli terhadap kesehatannya sendiri maupun kesehatan anak-anaknya. "Terus dilanjutkan seperti ini. Kalau anak-anaknya sehat, orang tuanya pasti ikut senang," tuturnya.

==============================================
Selepas dari Bangkalan, Gus Ipul melanjutkan safarinya ke pondok pesantren Raudlatul Ulum Arrahmaniyah, Kecamatan Sreseh, Sampang, Madura. Di depan pengasuh ponpes KH Kholili dan para santri, Gus Ipul kembali menegaskan komitmennya untuk membangun Madura.
Dia menyiapkan program unggulan bernama "Satria Madura". Yakni menyiapkan anggaran Rp 1 triliun setiap tahun untuk pembangunan di Madura. "Nanti para kiai akan saya minta untuk jadi penasehat. Saya akan berkantor di Madura secara berkala," tegas pria yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno tersebut.
Untuk lokasi kantornya sendiri, Gus Ipul mengatakan bahwa ruangannya bisa di mana saja. Termasuk di rumah para kiai maupun pondok pesantren. Gus Ipul akan menampung aspirasi dan pendapat para kiai yang paham dengan kondisi Madura.
Salah satu yang sudah ada dalam bayangannya adalah pengembangan pondok pesantren dan Madrasah Diniyah. "Karena pondok pesantren ini kan lembaga yang paling murah. Bahkan kadang-kadang Kiainya yang sampai harus tekor. Ini yang akan terus kami benahi dan tingkatkan kualitasnya," ucap Gus Ipul.

Wednesday, February 21, 2018

Kunjungan Khofifah ke Sreseh

KHOFIFAH
Hadir di Ponpes
RAUDLATUL 'ULUM ARRAHMANIYAH
Pramian Taman Sreseh Sampang

MUSLIMAT NU BERSATU: Khofifah Indar Parawansa memberikan ceramah saat peringatan Maulidur Rasul Saw dan Haul ke-6 KH Chalid Elbushairy di Ponpes Raudlatul Ulum Arrahmaniyah Pramian, Kecamatan Sreseh, Sampang. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
Nah, Kamis (7/12) lalu, Nyai Kautsar dan wargaMuslimat NU Sampang menunjukkan dukungannya lewat pemberian kado untuk Khofifah usai mengisi ceramah pada peringatan Maulidur Rasul Saw dan Haul ke-6 KH Chalid Elbushairy di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Arrahmaniyah Pramian, Kecamatan Sreseh, Sampang.
Menteri berprestasi hasil survei Populi Center itu pun terlihat penasaran dengan isi kado. Perlahan, di hadapan ribuan warga Muslimat NU serta undangan lainnya, Khofifah yang didampingi Ketua PW Muslimat NU Jatim, Nyai Hj Masruroh Wahid lantas membuka kado berbungkus kertas coklat tersebut.
Wow! Sejenak, ekspresi Khofifah berubah terkejut, tersenyum, lalu menunjukkan kado berupa lukisan dirinya bersama Emil Elestianto Dardak, bakal Cawagub yang akan mendampinginya di Pilgub Jatim 2018. Sontak, hadirin bergemuruh sambil memekikkan: Khofifah-Emil, gubernur-wakil gubernur Jatim!
      Terimakasih .
info SRESEH PUNYA CERITA

Saturday, February 3, 2018

SEJARAH BERDIRINYA MA AL BUKHARY LABUHAN SRESEH SAMPANG









gOleh : Tomi adi sanjaya

SEKELUMIT TENTANG SEJARAH BERDIRINYA MA AL BUKHARY LABUHAN SRESEH SAMPANG

Dalam realitas sejarahnya, MA AL BUKHARY tumbuh dan berkembang darimasyarakat untuk masyarakat. Madrasah tersebut berdiri tahun 1990 yang dipelopori oleh Bapak KH. Djabir Ali Ridla sekaligus sebagai Pengasuh Pesantren dan Pembina Yayasan Al Bukhary, terletak di Dusun Nangger Desa Labuhan Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang Propinsi Jawa Timur. Pada tahun 1992 statusnya meningkat dari madrasah status tercatat menjadi terdaftar, dan pada tahun 2005 meningkat menjadi Madrasah Aliyah Terakreditasi C. Dan Alhamdulillah ditahun 2010 meningkat prestasinya berdasar penilaian BAN S/M terakreditasi B Plus dengan total nilai 85.
Dalam perkembangannya MA Al Bukharykurang memenuhi harapan masyarakat, terlebih sarana dan prasarana yang ada kurang menjanjikan, terkait dengan ini maka pengurus yayasan melakukan analisa terhadap perkembangan madrasah khususnya yang menjadi titik lemah dan kekurangan yang dimiliki lembaga dan yayasan.
Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 1997 MA Al bukhary, memperoleh kepercayaan dari masyarakat untuk membeli tanah dalam rangka pengembangan madrasah ke depan, sehingga dari titik tolak inilah maka pengurus yayasan dan pengelola pendidikan sedikit menemukan jati dirinya menjadi lembaga yang diharapkan oleh masyarakat.Maka dari waktu ke waktu MA Al Bukhary mengalami perkembangan yang cepat terutama dilihat dari jumlah siswanya.
Dilihat dari estafet kepemimpinannya, sejak berdirinya MA Al Bukhary mengalami pergantian kepemimpinan sebagai berikut :
1) Bapak Moh. Hasin tahun 1990 s/d tahun 1992 (SK Yayasan)
2) Bapak Moh. Irsyad, BA tahun 199s/dtahun 1993 (SK Yayasan)
3) Bapak Drs. Ach. Amiruddin tahun 1993s/d tahun 1997 (SK Depag/Definitif)
4) Bapak Drs. Ahmad Rasi tahun 1997 s/dtahun 1999 (SK Yayasan)
5) Bapak Moh. Said, BA tahun 1999 s/dtahun 2005 (SK Depag/Definitif)
6) Bapak Ahmad Rasi tahun 2005 s/d tahun 2007 (SK Yayasan)
7) Bapak Saiful Rohman, M.Pd.I tahun 2007s/d sekarang (SK Depag/Definitif)
Sedangkan dilihat dari perkembangan jumlah siswa adalah sebagai berikut :
Keadaan siswa dapat dilihat perkembangannya sejak didirikan tahun 1991 sampai dengan saat ini seperti tabel di bawah ini :
NO
TAHUN PELAJARAN
KELAS
JML
KET
X
XI
XII
2000-2001
30
28
14
72
2001-2002
23
17
22
62
2002-2003
30
15
24
69
2003-2004
41
31
15
87
2004-2005
43
34
23
100
2005-2006
23
41
33
97
2006-2007
29
26
36
91
2007-2008
40
27
26
93
2008-2009
56
38
26
120
2009-2010
61
56
34
151
2010-2011
67
65
60
192
Data tersebut mengandung makna betapa tingginya semangat kemandirian MA AL BUKHARY dalam menyelenggarakan pendidikan. Hanya saja, semangat tersebut belum banyak dibarengi dengan profesionalitas dalam manajemen madrasah, serta belum banyak didukung oleh sumberdaya internal, baik dalam pengembangan program pendidikan (kurikulum), sistem pembelajaran, sumberdayamanusia, sumber dana maupun sarana dan prasarana yang memadai, sehingga sebagian besar proses dan hasil pendidikannya masih perlu ditingkatkan kualitasnya.
Bahkan semangat tersebut saat ini harus berhadapan dengan tuntutan baru terutama menyangkut pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang diikuti dengan beberapa Permendiknas sebagai penjabaran dari PP tersebut. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum NKRI, yang terdiri atas 8 (delapan) standarpendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik & tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dengan demikian, setiap madrasah dituntut untuk memenuhi standar tersebut untuk selanjutnya berusaha meningkatkan kualitasnya ke standar yang lebih tinggi.
Di sisi lain, hasil-hasil survey internasional menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Bahkan kita juga dihadapkan dengan tantanganeksternal, yaitu perubahan yang cepat dari lingkungan strategis di luar negara kita. Pasar bebas ASEAN (AFTA) berlaku sejak tahun 2003 yang lalu. Beberapa tahun ke depan, kerjasama ekonomi Asia Pasifik (APEC) akan berlaku mulai 2010 untuk negara-negara maju dan 2020 untuk seluruh anggotanya termasuk Indonesia. Jadi, kita berada dalam posisi untuk tidak bisa mengelak dari tekanan eksternal tersebut.
Menghadapi tantangan tersebut, maka perubahan, inovasi, dan pembaharuan merupakan “kata kunci” yang perlu dijadikan titik tolak dalam mengembangkan madrasah.Perubahan atau inovasi itu sendiri hanyalah sebagai alat bukan tujuan. Apa yang dituju oleh perubahan itu adalah peningkatan mutupendidikan, MA AL BUKHARY harus mampu memberikan quality assurance (jaminan mutu), mampu memberikan layanan yang prima, serta mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada peserta didik, orang tua, dan masyarakat sebagai stakeholders.
Salah satu langkah nyata sebagai wujud tanggung jawab MA Al Bukhary dalam menjawab tantangan dalam dunia pendidikan yang senantiasa berkembang dan untuk mewujudkan visi dan misi yang diemban, MA Al Bukhary telah membuat dokumentasi program jangka panjang untuk kurun waktu 4 tahun ke depan dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) tahun 2009-2013. Proses penyusunan Rencana Strategis MA Al Bukhary ini pada prinsipnya diawali dengan melakukan evaluasi diri dengan menggunakan analisis SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, and threats) untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang kemudian digunakan sebagai dasar dalam perumusan isu-isu strategis. Dalam melakukan analisis SWOT, MA Al Bukhary mengacu pada 8 standar pendidikan yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Begitulah Ceritanya
Oleh : Tomi adi sanjaya

Sejarah desa Labang Sreseh Sampang

  Hellow sobat. !!
Welcome to My blogger.
Sebelumnya, Terimakasih telah mengunjungi my_blog
 Ok sobat....
langsung saja. Yukk kita pahami Sejarah desa labang. !
   SELAMAT MEMBACA
 Oleh : Tomi adi sanjaya




Sejarah desa

Sejarah Desa Labang tidak terlepas dari sejarah masyarakat di kecamatan sreseh kapubaten sampang. Nama desa ini berasal dari kata labang yang artinya pintu masuk desa labang dulu pintu yang ada di dusun labang desa labang tersebut ada sebuah gapura dan gapura itulah yang digunakan oleh pihak kerajaan sebagai pintu gerbang untuk memasuki desa labang sehingga desa ini diberi nama desa labang.

Dulu di desa Labang memiliki sebuah masalah yang sangat besar, masalah yang harus melibatkan banyak pihak seperti kyai / tokoh masyarakat dan masyarakat . Banyak para kyai / tokoh masyarakat berkumpul di salah satu masjid yang paling lama dan satu-satunya di desa labang. dimana paraa kyai mencoba mencari solusi atas sebuah permasalahan tersebut, sayangnya banyak solusi yang kurang tepat. sehingga ada salah satu kyai yang ada di sekitar masjid memberikan solusi yang tepat dan benar. karena itu di daerah masjid tersebut disebut Dusun Benderan / Kebenaran.
Ada raja di sreseh yang mempunyai kuda yang selalu di bawa . ditunggangi bahkan tidak jarang sang raja sendiri lah yang mencarikan makan untuk sang kuda. karena sang raja yang sering mengembala kuda tersebut sehingga daerah tersebut disebut Dusun Tangkor.

Dusun Labang sesuai dengan namanya tersebutlabang yang berarti pintu. dimana dusun ini merupakan akses pintu masuk kerajaan di sreseh

Diberi nama Dusun Sempoan karena dahulu kala ada seorang ratu kerajaan yang sangat cantik. sang ratu sangat peduli terhadap kebersihan. karena kebersihannya tersebut sang ratu selalu meminta agar bajunya sangat bersih, walaupun pakaiannya sudah bersih sang ratu selalu meminta pakaiannya mensempuh sehingga Dusun tersebut disebut Dusun Sempoan.
______________________________________________

TERIMAKASIH